Suatu malam seorang pria berjalan di sepanjang tebing curam ketika ia tidak sengaja terlalu dekat di tepi tebing dan terjatuh. Ketika terguling ke bawah, ia beruntung dapat meraih sebuah ranting yang patah karena ia jatuh. Kemudian ia melihat sekeliling, dan menjadi takut, ia tidak melihat apapun. Saat itu gelap pekat.
Ia tidak dapat bergantung di ranting selamanya dan tidak ada jalan baginya untuk memanjat tebingnya ke atas. Jadi ia mulai berteriak minta bantuan, berharap ada seseorang lewat yang membantunya.
“TOLONG! TOLONG! Adakah seseorang di atas sana? Tolong bantu!”
Ia berteriak cukup lama tetapi tidak ada yang mendengarnya. Ia sudah hampir putus asa ketika ia mendengar suara.
“Anakku, bisa mendengarku?”
“Ya, ya! Aku dapat mendengarmu. Aku di bawah sini!”
“Aku dapat melihatmu. Apakah kau ingin aku menolongmu?”
“Ya, tapi siapa kau?”
“Aku Tuhan.”
“Tuhan, tolong bantu aku! Aku janji jika Kau membantuku dari sini, aku akan berhenti dari dosaku. Aku akan menjadi orang baik. Aku akan melayaniMu sepanjang hidupku.”
“OK,” Tuhan menjawab. Kemudian ia menambahkan, “Apakah kamu percaya aku?”
“Ya, Tuhan.”
“Sekarang, ini yang Aku mau kau lakukan. Dengarkan baik-baik.”
“Aku akan lakukan apapun, Tuhan. Katakan saja apa yang harus aku lakukan.”
“OK. Lepaskan rantingnya.”
“Apa?!” ia menjawab tidak percaya.
“Aku katakan lepaskan rantingnya. Pecaya padaku. Lepaskan.”
Terjadi keheningan yang panjang.
Akhirnya pria itu yang jatuh itu teriak lagi, “TOLONG! TOLONG! ADAKAH ORANG LAIN DI ATAS SANA?”
Tidak ada yang menjawab. Pria itu memegang rantingnya untuk beberapa jam lagi.
Ketika fajar datang. Tempat itu mulai menjadi terang. Dan ia berkata pada dirinya sendiri, “Aku sangat lelah… sekarang aku akhirnya dapat melihat berapa jauh aku akan jatuh sebelum aku meninggal…”
Perlahan, sinar matahari bersinar di satu sisi tebingnya. Kemudian, mulai menyinari tangan, wajah, tubuh, terus turun ke kakinya, keseluruh bagian bawah batu yang bercela.
Akhirnya, ia melihat seluruh tempatnya.
Dan ia terkejut, ia sadar bahwa ia hanya beberapa inci jauhnya dari tanah!
Kadangkala, kita dapat seperti pria ini, memegang sesuatu yang menghalangi kebebasan kita.
Kita dapat menjadi takut untuk melepaskan.
Bahkan jika kita sangat putus asa atau letih, kita terus memegang karena ketakutan kita atau ketidakpercayaan kita.

Hari ini, Tuhan mendesak Anda untuk melepaskan.
Lepaskan segala hal, situasi dan relasi yang menghambat Anda menjadi yang terbaik dari yang Anda bisa.
Majulah sahabatku dan hidup bebas.
Diterjemahkan oleh Ignatius Susilo dari buku “ENJOY GOD'S BEST FOR YOUR LIFE" karangan Arun Gogna (Catholic Preacher from Philipinne)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar