Rabu, 12 Januari 2011

Lepaskan!!!

Suatu malam seorang pria berjalan di sepanjang tebing curam ketika ia tidak sengaja terlalu dekat di tepi tebing dan terjatuh. Ketika terguling ke bawah, ia beruntung dapat meraih sebuah ranting yang patah karena ia jatuh. Kemudian ia melihat sekeliling, dan menjadi takut, ia tidak melihat apapun. Saat itu gelap pekat.

Ia tidak dapat bergantung di ranting selamanya dan tidak ada jalan baginya untuk memanjat tebingnya ke atas. Jadi ia mulai berteriak minta bantuan, berharap ada seseorang lewat yang membantunya.

“TOLONG! TOLONG! Adakah seseorang di atas sana? Tolong bantu!”

Ia berteriak cukup lama tetapi tidak ada yang mendengarnya. Ia sudah hampir putus asa ketika ia mendengar suara.

“Anakku, bisa mendengarku?”

“Ya, ya! Aku dapat mendengarmu. Aku di bawah sini!”

“Aku dapat melihatmu. Apakah kau ingin aku menolongmu?”

“Ya, tapi siapa kau?”

“Aku Tuhan.”

“Tuhan, tolong bantu aku! Aku janji jika Kau membantuku dari sini, aku akan berhenti dari dosaku. Aku akan menjadi orang baik. Aku akan melayaniMu sepanjang hidupku.”

“OK,” Tuhan menjawab. Kemudian ia menambahkan, “Apakah kamu percaya aku?”

“Ya, Tuhan.”

“Sekarang, ini yang Aku mau kau lakukan. Dengarkan baik-baik.”

“Aku akan lakukan apapun, Tuhan. Katakan saja apa yang harus aku lakukan.”

“OK. Lepaskan rantingnya.”

“Apa?!” ia menjawab tidak percaya.

“Aku katakan lepaskan rantingnya. Pecaya padaku. Lepaskan.”

Terjadi keheningan yang panjang.

Akhirnya pria itu yang jatuh itu teriak lagi, “TOLONG! TOLONG! ADAKAH ORANG LAIN DI ATAS SANA?”

Tidak ada yang menjawab. Pria itu memegang rantingnya untuk beberapa jam lagi.

Ketika fajar datang. Tempat itu mulai menjadi terang. Dan ia berkata pada dirinya sendiri, “Aku sangat lelah… sekarang aku akhirnya dapat melihat berapa jauh aku akan jatuh sebelum aku meninggal…”

Perlahan, sinar matahari bersinar di satu sisi tebingnya. Kemudian, mulai menyinari tangan, wajah, tubuh, terus turun ke kakinya, keseluruh bagian bawah batu yang bercela.

Akhirnya, ia melihat seluruh tempatnya.

Dan ia terkejut, ia sadar bahwa ia hanya beberapa inci jauhnya dari tanah!

Kadangkala, kita dapat seperti pria ini, memegang sesuatu yang menghalangi kebebasan kita.

Kita dapat menjadi takut untuk melepaskan.

Bahkan jika kita sangat putus asa atau letih, kita terus memegang karena ketakutan kita atau ketidakpercayaan kita.

Sering kali kita tidak lakukan apapun karena kita ingin memastikan itu benar suara Tuhan yang meminta untuk melepaskan. Bahkan jika sudah jelas bahwa apa yang kita pegang menghentikan dari kebebasan kita.

Hari ini, Tuhan mendesak Anda untuk melepaskan.

Lepaskan segala hal, situasi dan relasi yang menghambat Anda menjadi yang terbaik dari yang Anda bisa.

Majulah sahabatku dan hidup bebas.

Diterjemahkan oleh Ignatius Susilo dari buku “ENJOY GOD'S BEST FOR YOUR LIFE" karangan Arun Gogna (Catholic Preacher from Philipinne)


Jumat, 07 Januari 2011

Tidak masalah untuk merasa kesepian

Ketika Anda kehilangan seseorang, tidak masalah untuk merasa kesepian.

Tetapi apakah Anda tahu, banyak orang berpikir bahwa kesepian biasanya negatif?

Ya, ada orang yang percaya akan keyakinan yang terbalik akan arti kesepian ini. Mereka cenderung melarikan diri dari perasaan sepi dengan melibatkan diri dalam kenikmatan yang semu seperti melihat film, minum atau bahkan menggunakan obat-obatan terlarang. Beberapa orang menerima bahwa merasa sepi itu adalah suatu yang buruk. Mungkin karena orang-orang yang mengenal mereka berkata kepada mereka, “Jangan sedih.” “Jangan menangis.” “Jangan merasa buruk.” Mungkin mereka diberitahu bahwa perasaan yang benar hanya sukacita, kebahagiaan dan rasa syukur.

Sehingga mereka berakhir dengan mencoba menolak atau mencoba menutupi apa yang sesungguhnya mereka rasakan.

Ketika saya remaja, Saya kehilangan ayah saya.

Banyak teman saya datang untuk menghibur. Keluarga saya dan saya sangat menghargai simpati dan penguatan yang kami terima. Beberapa berkata agar saya menjadi kuat. Yang lain menyarankan saya untuk maju terus.

Tetapi apa yang saya sangat hargai adalah mereka yang berkata sesungguhnya tentang apa yang saya rasakan saat itu.

Beberapa orang ini mengetahui arti dari berduka yang sesungguhnya.

Mereka berkata agar saya menangis.

Mereka berkata bahwa seluruh keluarga saya akan mengalami duka yang dalam, tetapi hanya untuk sementara.
Mereka bahkan membuatnya menjadi jelas bahwa saya harus pergi kepada Tuhan dan bertanya kepadaNya mengapa ini harus terjadi jika saya merasa ingin melakukannya.

Suatu hari, saya mengikuti apa yang mereka katakan. Saya pergi kepada Tuhan dan bertanya kepadaNya mengapa.

Saya menemukan penghiburan di dalamNya.

Dalam Injil Yohanes kita akan menemukan ayat terpendek di dalam Perjanjian Baru. “Yesus menangis.”

Ayat ini mengatakan begitu banyak mengenai kenyataan dari berduka dan merasa sepi.

Lazarus, sahabar terkasih dari Yesus, meninggal. Ketika Yesus mengunjungi makamnya dan melihat orang-orang menangis, Yesus menangis bersama mereka. Jika kesepian itu buruk, mengapa Yesus menangis? Mengapa Ia menangis bersama mereka yang sedang berduka? Jika salah untuk menjadi sedih, mengapa Yesus sedih karena Ia kehilangan temanNya?

Tidak MASALAH untuk merasa sepi. Kesedihan bukanlah musuh.

Kesepian akan menghancurkan hanya ketika kita sepi untuk jangka waktu yang lama.

Satu bahaya adalah mengubah duka kita menjadi gaya hidup.

Setelah Yesus menangis, Ia memanggil nama Lazarus kemudian Lazarus keluar dari makamnya hidup.

Setelah Yesus menangis, Ia memberikan hidup kepada Lazarus.

Ijinkan duka Anda berubah menjadi hidup.

Pemazmur berkata, “Duka hanya tinggal untuk semalam, tetapi suka cita datang di pagi hari.”
Apakah sekarang Anda kesepian karena suatu alasan tertentu?

Pergi kepada Tuhan.

Dia mengerti.


Diterjemahkan oleh Ignatius Susilo dari buku “ENJOY GOD'S BEST FOR YOUR LIFE" karangan Arun Gogna (Catholic Preacher from Philipinne)

Kamis, 06 Januari 2011

Pilihlah sahabat Anda

Ketika Anda ingin membeli sepatu baru, apakah Anda mengambil sepasang sepatu yang pertama kali Anda lihat? Atau Anda tipe orang yang suka melihat-lihat berhari-hari untuk menemukan sepasang sepatu yang tepat? Saya mengenal seseorang yang mencoba lebih dari 10 sepatu sebelum hanya membeli satu saja. Ini dapat menjadi keputusan yang sulit kadangkala, benarkan?

Bagaimana dengan tukang potong rambut Anda? Apakah Anda pergi kesiapapun jika Anda ingin memotong rambut? Atau Anda memiliki seseorang yang selalu mencukur rambut Anda? Saya pergi kesatu orang setiap bulan. Dia tahu bagaimana menangani rambut keriting saya dan ia memberi saya pijatan terbaik.

Jadi mengapa kita membicarakan mengenai sepatu dan rambut?

Tujuan saya adalah ini: Karena kita manusia rasional, kita tidak memilih dengan semena-mena sesuatu yang penting bagi kita.

Kita mempertimbangkan fakta sebelum membuat keputusan. Kita berpikir melalui pilihan kita.

Kita harus menggunakan kebijakan dalam memilih sahabat. Kita harus menerapkan penilaian yang baik apakah menahan mereka atau melepaskan mereka.

Melepaskan sahabat-sahabat?

Ya. Anda membaca dengan tepat.

Kadangkala Anda harus melepaskan sahabat.

Ketika saya masih muda, saya berpikir bahwa memiliki sahabat terjadi begitu saja.

Seiring dengan semakin dewasanya saya, saya sadar bahwa saya dapat berkata ya atau tidak untuk sebuah persahabatan.

Memilih sahabat sesungguhnya merupakan usaha yang serius.

Jack Canfield, penulis bersama dari buku terlaris Chicken Soup for the Soul, menceritakan kisah mengenai perubahannya dari seorang jutawan menjadi seorang milyarder. Dia bertanya-tanya mengapa sahabatnya, yang melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan, merupakan seorang milyarder, dan ia hanya seorang jutawan. Mereka melakukan hal yang sama: memberi ceramah, menulis buku, memiliki perusahaan pelatihan, dan menjual audio dan video rekaman dari seminar mereka. Dalam kebingungannya, suatu hari ia bertanya kepada sahabatnya, “Bagaimana mungkin kita melakukan hal yang sama tetapi saya hanya seorang jutawan dan Anda seorang milyarder?”

Sahabatnya menatap dia kedalam matanya dan berkata, “Dengan siapa kamu banyak menghabiskan waktu?”

Jack berkata, “Saya bersama dengan sahabat-sahabat jutawan saya.”

“Itu masalah Anda, “ sahabatnya menjawab.

“Anda seorang jutawan karena Anda di kelilingi oleh para jutawan. Saya, saya seorang milyarder karena saya dikelilingi para milyarder.”

Dengan siapa Anda banyak menghabiskan waktu?

Sahabat macam apa yang ada disekeliling Anda?

Ketika Anda bermain dengan orang yang matang Anda akan selamanya menjadi seorang yang matang.

Tetapi ketika Anda bermain dengan seorang yang professional, walaupun Anda adalah pemain yang tidak berpengalaman, suatu hari Anda akan menjadi baik seperti mereka.

Jika sahabat Anda suka belajar, amati bagaimana kebiasaan belajar Anda juga menjadi lebih baik.

Baik Anda sadar atau tidak, Anda dipengaruhi oleh orang yang menghabiskan banyak waktu dengan Anda – kebanyakan adalah sahabat Anda.

Sahabat memiliki pengaruh yang tak terhapuskan dalam hidup Anda.

Jadi, pilihlah sahabat yang peduli dengan kesejahteraan dan pertumbuhan Anda.

Anda memiliki kekuatan untuk memilih sahabat Anda.

Diterjemahkan oleh Ignatius Susilo dari buku “ENJOY GOD'S BEST FOR YOUR LIFE" karangan Arun Gogna (Catholic Preacher from Philipinne)

Selasa, 04 Januari 2011

Young people gathered for praising and worshipping God...

Once more, God remind us that we belong to Him. With thanksgiving in our heart, let say: "I'm Yours"




Thank you to Almighty God because He who has invited many young people 
to came and experienced his love.

Students from Marsudirini, Theresia, Kristoforus, Budi Mulia Senior High School; Students Santa Maria Juanda Junior High School; and Students from University
gathered and united as ONE BIG family of God..




Through Eucharist we met with Him...



Honouring the Holy Spirit with creativity...





Fun... Friends... Faith...

Games outbond.... 





Friendship... 





Cellgroup...


God has changed their face. 
With smile and confidence we are ready to follow Him... 

"So if anyone is a new creature in Christ, what is old has passed away. 
Behold, all things have been made new." 2 Cor 5 : 17








"Here I am Lord.. Is it I Lord.. I have heard your voice calling in the night...
I will go Lord.. If You lead me.. I will hold Your people in my heart..."




See you next year.... 



organised by:



Based on true story...

Pertobatan Santo Ignatius memberi inspirasi bahwa “menemukan Tuhan” bukanlah soal yang “tidak mungkin”, sekalipun bagi seorang Inigo (nama kecil Ignatius), seorang putra bangsawan Basque Spanyol yang masa mudanya melulu dipenuhi dengan impian-impian heroisme, dan keduniawian. Dalam penderitaan sakitnya akibat berperang, Impian-impian tersebut berubah menjadikehendak untuk mencari kehendak Tuhan, hidup dalam askestisme, berjiarah dan menolong sesama yang miskin dan membutuhkan. Mencari jalan yang terbaik dalam hidupnya untuk mengabdi Tuhan menjadi impian Ignatius yang terutama, walaupun seringkali harus melalui penghinaan, dinomorduakan dan dicurigai banyak orang. Kisah pertobatan Ignatius memberi inspirasi bagi kita bahwa dalam kesakitan, ketidakberdayaan kita, Tuhan tetap berkarya, dan sangat mungkin berkarya untuk sesuatu yang besar dalam hidup kita.

Pendiri Serikat Yesus yang terkenal ini dilahirkan pada tahun 1491. Ia berasal dari keluarga bangsawan Spanyol. Ketika masih kanak-kanak, ia dikirim untuk menjadi abdi di istana raja. Di sana ia tinggal sambil berangan-angan bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi seorang laskar yang hebat dan menikah dengan seorang puteri yang cantik. Di kemudian hari, ia sungguh mendapat penghargaan karena kegagahannya dalam pertempuran di Pamplona. Tetapi, luka karena peluru meriam di tubuhnya membuat Ignatius terbaring tak berdaya selama berbulan-bulan di atas pembaringannya di Benteng Loyola. Ignatius meminta buku-buku bacaan untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia menyukai cerita-cerita tentang kepahlawanan, tetapi di sana hanya tersedia kisah hidup Yesus dan para kudus. Karena tidak ada pilihan lain, ia membaca juga buku-buku itu. Perlahan-lahan, buku-buku itu mulai menarik hatinya. Hidupnya mulai berubah. Ia berkata kepada dirinya sendiri, “Mereka adalah orang-orang yang sama seperti aku, jadi mengapa aku tidak bisa melakukan seperti apa yang telah mereka lakukan?” Semua kemuliaan dan kehormatan yang sebelumnya sangat ia dambakan, tampak tak berarti lagi baginya sekarang. Ia mulai meneladani para kudus dalam doa, silih dan perbuatan-perbuatan baik.

St. Ignatius harus menderita banyak pencobaan dan penghinaan. Sebelum ia memulai karyanya yang hebat dengan membentuk Serikat Yesus, ia harus bersekolah. Ia belajar tata bahasa Latin. Sebagian besar murid dalam kelasnya adalah anak-anak, sementara Ignatius sudah berusia tiga puluh tiga tahun. Meskipun begitu, Ignatius pergi juga mengikuti pelajaran karena ia tahu bahwa ia memerlukan pengetahuan ini untuk membantunya kelak dalam pewartaannya. Dengan sabar dan takwa, ia menerima ejekan dan cemoohan dari teman-teman sekelasnya. Selama waktu itu, ia mulai mengajar dan mendorong orang lain untuk berdoa. Karena kegiatannya itu, ia dicurigai sebagai penyebar bidaah (=agama sesat) dan dipenjarakan untuk sementara waktu! Hal itu tidak menghentikan Ignatius. “Seluruh kota tidak akan cukup menampung begitu banyak rantai yang ingin aku kenakan karena cinta kepada Yesus,” katanya.Ignatius berusia empat puluh tiga tahun ketika ia lulus dari Universitas Paris. Pada tahun 1534, bersama dengan enam orang sahabatnya, ia mengucapkan kaul rohani.

Ignatius dan sahabat-sahabatnya, yang pada waktu itu masih belum menjadi imam, ditahbiskan pada tahun 1539. Mereka berikrar untuk melayani Tuhan dengan cara apa pun yang dianggap baik oleh Bapa Suci. Pada tahun 1540 Serikat Yesus secara resmi diakui oleh Paus. Sebelum Ignatius wafat, Serikat Yesus atau Yesuit telah beranggotakan seribu orang. Mereka banyak melakukan perbuatan baik dengan mengajar dan mewartakan Injil. Seringkali Ignatius berdoa, “Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan. Dengan itu aku sudah menjadi kaya, dan aku tidak mengharapkan apa-apa lagi.” St. Ignatius wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV. “


(kutipan dari: www.indocell. net/yesaya )

Bersiaplah Untuk Dikejutkan!!!

ALLAH menyukai rahasia.

Ia menyimpan rahasia dari Abraham, kemudian Ia memberinya seorang anak laki-laki.

Ia menyimpan rahasia dari Yakub, kemudian memulihkan relasi dengan anak laki-lakinya, Yusuf.

Ia menyimpan rahasia dari Yusuf, tetapi akhirnya menjadikannya gubernur Mesir, memampukannya untuk menyelamatkan keluarganya dari kelaparan.

Ia menyimpan rahasia dari Musa, kemudian memerintahkannya untuk membebaskan umatNya.

Ia menyimpan rahasia dari orang Israel, kemudian menyelamtakan mereka dari perbudakan.

Ia menyimpan rahasia dari Daud, kemudian menjadikannya raja.

Ia menyimpan rahasia dari Daniel, kemudian mengungkapkan kepadanya arti dari penglihatan dan mimpi.

Ia menyimpan rahasia dari Petrus, kemudian menjadikannya penjala manusia.

Ia menyimpan rahasia dari Paulus, dan menjadikannya rasul bagi para orang kafir.

Allah sedang menyimpan rahasia dari Anda – jalan keluar dari masalah, doa yang belum terjawab, penyembuhan, berkat. Ia menyimpan rahasia. Kadangkala.. Ia menyukai drama dari semuanya. Ia menyimpan rahasia sehingga kita dapat bertumbuh dalam kepercayaan kepadaNya, karena Ia tahu apa yang Ia sedang lakukan dengan hidup kita.

Alasan lain mengapa Allah menyukai rahasia? Karena Ia menyukai kejutan.

Apakah Ia sedang menyembunyikan sesuatu dari Anda? Bersiaplah untuk dikejutkan!

Diterjemahkan oleh Ignatius Susilo

dari buku “ENJOY GOD'S BEST FOR YOUR LIFE" karangan Arun Gogna (Catholic Preacher from Philipinne)